Selasa, 24 November 2015

Sistem Basis Data


1.    Perbedaan Basis Data dan Sistem Basis Data

    v      Pengertian Basis Data 
Basis data adalah, basis data terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu kata Basis dan Data. Basis bisa di artikan sebagai markas ataupun gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data yaitu kumpulan fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, seperti manusia, barang, dan lain-lain yang direkam ke dalam bentuk angka, bentuk huruf, simbol, teks, bunyi, gambar atau juga  kombinasinya. Jadi pengertian basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data – data yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan , dimanipulasi, serta dipanggil oleh penggunanya.

v  Tujuan Basis data sendiri adalah sebagai berikut ini:

·     Kecepatan serta kemudahan dalam menyimpan, memanipulasi atau juga menampilkan kembali data tersebut.
·    Efisiensinya ruang penyimpanan, karena dengan basis data, redudansi data akan bisa dihindari.
·        Keakuratan (Accuracy) data.
·        Ketersediaan (Availability) data.
·       Kelengkapan (Completeness) data, Bisa melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada table.
·       Keamanan (Security) data, dapat menentukan pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek yang ada didalamnya serta menentukan jenis -jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
·       Kebersamaan Pemakai (Sharability), Pemakai basis data bisa lebih dari satu orang, tetapi tetap menjaga atau menghindari masalah baru seperti: inkonsistensi data (karana data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) dan juga kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data tersebut.

     v  Pengertian System Basis Data
                Sedangkan pengertian sistem basis data adalah sistem yang terdiri dari koleksi data atau                 kumpulan data yang saling berhubungan dan program-program untuk mengakses data tersebut.


v Komponen Utama Sistem Basis Data :

·           Perangkat Keras (Hardware)
·           Sistem Operasi (Operating Sistem)
·           Basis data (Database)
·           Sistem Pengelola Basis Data (Database Management Sistem atau disingkat DBMS)
·           Yaitu pengelola basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, akan tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus. Perangkat Lunak inilah yang disebut DBMS (Database Management Sistem) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah serta diambil kembali. Perangkat Lunak ini juga yang menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama-sama, konsistensi data dan sebagainya.
·           Pemakai (User).
·           Aplikasi atau Perangkat Lunak yang lainnya.
·           Tujuan Utama Sistem Basis Data sendiri adalah :
·           Menunjukkan suatu lingkungan yang tepat dan efisien didalam melakukan pengambilan (retrieving) dan penyimpanan (storing) informasi basis data, serta menyediakan antarmuka yang lebih ramah kepada user dalam melihat data.
Kegunaan atau Fungsi Sistem Basis Data, mengatasi masalah-masalah pemrosesan data yang sering ditemui dengan menggunakan metode konvensional, permasalah yang diatasi diantaranya:

·           Redudansi data dan juga inkonsistensi data.
·           Kesuliatan dalam pengaksesan data.
·           Data Isolation.
·           Konkurensi pengaksesan.
·           Masalah keamanan.
·           Masalah Integritas.

Pemakai sistem basis data diantaranya

·           Programmer Aplikasi yaitu orang atau pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML),
·           User Mahir (Casual User) yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query untuk mengakses data dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
·           User Umum (End User/ Naïve User) yaitu Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah disediakan sebelumnya.
·           User Khusus (Specialized User) yaitu Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus.



Referensi materi : http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-basis-data-dan-sistem-basis.html
2.       Integritas Data


Integritas basis data atau database integrity adalah suatu masalah utama di dalam database yang berusaha agar menjaga data tetap konsisten atau valid, karena suatu data seharusnya mengikuti sejumlah karakteristik dasar sesuai ketentuan yang telah ditentukan. Penerapan aturan-aturan ini akan dapat menghindarkan basis data dari upaya-upaya atau kesalahan yang biasanya tidak disengaja, khususnya dalam melakukan pemanipulasian data, yang dapat membuat basis data menjadi tidak konsisten atau integritasnya terganggu.

 Jenis-jenis integritas data:
1.       CREATE DOMAIN à tipe baru
       Contoh:
                CREATE DOMAIN T_GAJI AS INTEGER CHECK
                                ( VALUE > 0 AND VALUE < 50000000); 
                CREATE DOMAIN KODE_POS AS TEXT CHECK
                                ( VALUE ~ '^\\d{5}$');

2.       NOT NULL à contoh: NAMA tidak boleh NULL
 create table dosen
( nip char(9) not null,
  kode_dosen char(5) not null,
  nama varchar(20) not null,
  jum_anak smallint,
  nama_pasangan varchar(20), 
  tgl_masuk date,
  tgl_pensiun date,

3.       UNIQUE à contoh: KODE_DOSEN
4.       PRIMARY KEY à contoh: NIP, NIM
  constraint pk1 primary key (nip),
  constraint un1 unique (kode_dosen),
  constraint c1 check (jum_anak between 0 and 15),
  constraint c2 check (tgl_masuk < tgl_pensiun)
)

5.       CHECK à contoh: 0 <jumlah anak < 4
   constraint pk1 primary key (nip),
  constraint un1 unique (kode_dosen),
  constraint c1 check (jum_anak between 0 and 15),
  constraint c2 check (tgl_masuk < tgl_pensiun)
)

6.       REFERENTIAL INTEGRITY à integritas pada relasi antar tabel
Contoh :
CONSTRAINT fk_mhs_dosenwali
        FOREIGN KEY (NIPWALI)
        REFERENCES DOSEN (NIP)

Contoh Referential Integrity (DDL): Cascade
create table NILAI
( nim char(6) not null,
  kode_mk char(5) not null,
  constraint fk1 foreign key (nim)
                references mahasiswa(nim)
                                on delete cascade,on update cascade
  constraint fk2 foreign key (kode_mk) references matakuliah(kode_mk)
                                on delete set null
)
Referential Integrity: Rule
             Selain cascade, beberapa aturan lain:
         Restric à halangi terjadinya perubahan
         Set to NULL à jika terjadi perubahan/penghapusan field yang merefer diset NULL
         Set to Default à diisi nilai default
         No Action

Referensi : PPT Perkuliahan Sistem Basis Data
Diktat Sistem Basis Data Yudi Wibisono

3.       Transaksi dan Qonruency

a.       Pengelolaan Transaksi
Tujuan dari Transaksi adalah Melindungi database dari kehilangan data dan kerusakan.
Contoh masalah :
         Sistem crash di tengah eksekusi program yang membuat database dalam state yang tidak diketahui
         Dua program yang mengakses data yang sama dijalankan bersamaan sehingga saling menggangu.
Dua Operasi Penting pada Transaksi :
·         COMMIT
memberi tanda bahwa transaksi telah selesai. Update dibuat permanen (bahkan jika setelah commit terjadi kegagalan system).
·         ROLLBACK
memberi tanda bahwa transaksi GAGAL. Semua update harus di-undo.
4 Elemen yang ada pada Transaksi :
1.       Atomicity: semua berhasil atau semua gagal
2.       Consistency: transaksi mempertahankan konsistensi database
3.       Isolation: transaksi terisolasi satu dengan yang lain
4.       Durability: setelah commit update harus survive di database
b.       Concurency
Cocurrency adalah ketika DBMS mengijinkan banyak transaksi pada saat bersamaan untuk mengakses data yang sama. Dibutuhkan Concurrency Control Mechanism (CCM) agar transaksi tidak saling “mengganggu”.
Terdapat 3 masalah dalam concurrency, yaitu:
1.       Lost update problem
2.       Uncommited Depedency Problem
3.       Incosistent Analysis Problem
Cara penyelesaian masalah cocurrency adalah dengan cara :
1.       Harus adanya aturan (Harus adanya role accesbility, tidak di perbolehkan adanya Role super admin)
2.       Commit harus bisa masuk level fisik. Ketika data tidak commit maka bisa mempengaruhi sistem.
Locking
Locking terjadi jika suatu transaksi ingin record atau resource tidak berubah dalam waktu tertentu.
Jenis Locking terdiri dari 2, yaitu:
1.    Exclusive Lock yaitu locking yang hanya bisa di gunakan untuk mengupdate dan membaca transaksi
2.    Shared Lock yaitu locking yang hanya bisa di gunakan untuk membaca transaksi.
Hal yang harus di hindari dalam locking adalah Dead Lock. Dead Lock adalah kondisi pada saat dua atau lebih transaksi berada pada posisi wait-state. Satu sama lain menunggu lock untuk di lepaskan sebelum dapat memulai transaksi.

Jalan keluar untuk Deadlock adalah dengan cara:

1.       Deteksi dan Pecahkan Deadlock. Cara deteksi deadlock adalah dengan metode wait for graph. Dan cara untuk pecahkan deadlock adalah dengan cara salah satu transaksi di rollback paksa.
2.       Dengan menggunakan Ostrich Algorithm. Yaitu dengan cara di abaikan atau di biarkan saja seperti burung unta ketika ada masalah dia menyembunyikan kepalanya di dalam tanah.

Isolation Level
2 level pengisolasian untuk memecahkan masalah transaksi, yaitu:
1.       Read Commited
Transaksi hanya dapat melihat perubahan data setelah transaksi lain di commit pada data tersebut
2.       Serializable
Level isolasi paling ketat. Dilaksanakan secara serial (berurutan). Di level ini sebuah query hanya akan melihat data yang sudah di commit sebelum transaksi di mulai.
Kompromi isolation Level. Adalah masalah yang ada pada isolation level, yaitu:
1.    Dirty Read: Dapat melihat record yang sudah di rollback transaksi lain atau yang belum dicommit.
2.    Nonrepeatable read: Transaksi 1 baca sebuah record, record tersebut diubah transaksi lain, saat Transaksi 1 membaca lagi nilainya sudah berubah
3.    Phantoms: retrieve menghasilkan record baru yang sebelumnya tidak ada .


Referensi : Perkuliahan Sistem Basis Data
Diktat Sistem Basis Data Yudi Wibisono

4.       Back end Programing
Stored Procedure
Procedure atau Function di dalam database, stored procedure à SQL + Bahasa Prosedural dan banyak disupport oleh RDBMS (ORA, SQL Server, MySQL versi 5 ke atas)
Kelebihan menggunakan stored procedure : dijalankan di database server sehingga performance lebih baik, network trafik lebih rendah, tools DBA sehingga praktis, selalu tersedia di database server, dapat digunakan oleh banyak aplikasi , dapat memanfaatkan tipe, fungsi yang disediakan DBMS
Stored Procedure di oracle
PL/SQL à procedural language / SQL , mirip Pascal, case insensitive, strong typed, semua variabel harus dideklarasikan dan komentar

Syntax stored procedure
Struktur Program, variabel , IF-Then ,loop, parameter procedure, mengambil nilai select dancursor.
Trigger
Bentuk khusus dari stored procedure. Stored procedure yang dipanggil secara khusus pada event tertentu: before/after  INSERT, before/after  DELETE. Before/after  UPDATE.
Manfaat trigger
Membuat integrity constraint yang kompleks, mencatat aktivitas suatu table (logging) dan sinkronisasi.


Referensi : Perkuliahan Sistem Basis Data
Diktat Sistem Basis Data Yudi Wibisono

5.       XML
XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.
XML didesain untuk mempu menyimpan data secara ringkas dan mudah diatur. Kata kunci utama XML adalah data (jamak dari datum) yang jika diolah bisa memberikan informasi.
XML menyediakan suatu cara terstandarisasi namun bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen.[4] Dengan sendirinya, XML dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan suatu cara yang standar.
Tipe-tipe XML
·         XML, merupakan standar format dari struktur berkas (file).
·         XSL, merupakan standar untuk memodifikasi data yang diimpor atau diekspor.
·         XSD, merupakan standar yang mendefinisikan struktur database dalam XML.
Keunggulan XML
·         Pintar (Intelligence). XML dapat menangani berbagai tingkat (level) kompleksitas.
·         Dapat beradaptasi. Dapat mengadaptasi untuk membuat bahasa sendiri. Seperti Microsoft membuaat bahasa MSXML atau Macromedia mengembangkan MXML.
·         Mudah pemeliharaannya.
·         Sederhana. XML lebih sederhana.
·         Mudah dipindah-pindahkan (Portability). XML mempunyai kemudahan perpindahan (portabilitas) yang lebih bagus.            
Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup(diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen(parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak kita. Untuk lebih jelasnya lihat contah dibawah:
<pesan>
<dari>MIS Manager</dari>
<buat>HRD Manager</buat>
<buat>Bagian rekrut</buat>
<buat>Computer Suport team</buat>
<subyek>Permohonan Tenaga kerja baru</subyek>
<isi>Mohon diberikan tenaga kerja baru untuk mengisi lowongan di
Departemen MIS</isi>
</pesan>
Kenapa memakai XML

XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana
informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak
mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan lain sebagainya. Sebagai contoh apa bila kita ingin menyimpan dan menyajikan informasi notasi musik pada lagu “Indonesia raya”, kita bisa menyimpannya dengan xml seperti contoh dibawah ini.

<lagu judul=”Indonesia raya” nadadasar=”G” Birama=”4/4”>
<bar nomor=”1”>
<nada not=”B” ketukan=”1/2”/>
<nada not=”C” ketukan=”1/2”/>
<nada not=”D” ketukan=”1”/>
<nada not=”B” ketukan=”2”/>
</bar>
<bar nomor=”2”>
</bar>
</lagu>

Kemudian dengan bantuan software lain misalnya MIDI generator kita bisa mendengarkan musiknya atau kita juga bisa membuat software sendiri yang menampilkan informasi ini dalam bentuk not balok.

Sama dengan HTML, File XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan kita bisa membacanya tanpa memerlukan bantuan software khusus. Hal ini memudahkan pengembang aplikasi yang menggunakan XML untuk mendebug programnya. XML lebih fleksible dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan informasi dan data. Pada XML kita bisa menyimpan data baik dalam atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan diantara tag pembuka dan tag penutup.


Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu system ke system lain yang berbeda platform. Misalnya dari Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintosh
bahkan dari internet ke handphone dengan teknologi WAP.
Perkuliahan Sistem Basis Data
Diktat Sistem Basis Data Yudi Wibisono


Jumat, 06 November 2015

KONFIGURASI WIRELESS ACCESS POINT LINKSYS

Kalau kita mau membuat suatu koneksi jaringan dengan menggunakan media transmisi nirkabel, maka satu perangkat yang kita butuhkan adalah Access Point. Access Point banyak beredar di pasaran dengan berbagai fitur dan spesifikasi yang ditawarkan. Salah satu merek yang paling populer adalah yang dikeluarkan oleh vendor Cisco, yaitu Linksys. Kali ini kita bahas fitur apa saja yang terdapat pada Access Point Linksys ini. Tipe yang akan dibahas adalah tipe WAP54G, berikut ini penampakannya.


1.Hubungkan AP dengan sumber listrik dengan menggunakan kabel adaptor.
Setelah terhubung, lampu indikator pada AP akan menyala.

2.Reset Access Point (AP), dengan cara meng-klik tombol reset yang ada pada
AP selama 30 detik sampai lampu pada AP mati dan kemudian menyala
kembali.

3 .Kemudian, cari network conection yang bernama sesuai dengan AP yang
digunakan (linksys), lalu klik connect untuk menghubungkan PC dengan AP.
Lihat Gambar 1.


4.Lalu, atur networknya agar satu network dengan network AP. Klik kanan pada
icon sinyal di Notification Area Icon, kemudian pilih Open Network and
Sharing Center


5.Akan muncul tampilan Network and Sharing Center. Kemudian pilih, change
adapter settings


6.Akan muncul tampilan jendela Network Connections. Pilih Wi-Fi untuk
mengatur network agar berada pada network yang sama dengan AP. Bisa
double-klik atau klik kanan kemudian pilih properties.


7.Akan muncul kotak dialog seperti Gambar 5, kemudian pilih Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4). Bisa double-klik atau klik properties.


8.Lalu pilih Use the following IP address agar IP address dapat diisi secara
manual. Isi IP Address yang satu network dengan Access Point Linksys
(default IP Address: 192.168.1.245; dapat di lihat di kemasan AP, ataupun di
fisik AP). Kemudian isi subnet mask sesuai kelas nya, dan klik ok.


9.Setelah itu, buka browser dan ketikan IP address default dari AP
(192.168.1.245) pada Address bar. Dan akan muncul kotak dialog yang
meminta Username dan Password untuk masuk ke pengaturan konfigurasi
Access Point Linksys ini (default username: <kosongkan>, password: admin;
dapat dilihat di kemasan atau fisik dari AP). Kemudian klik Log In.


10.Setelah login akan muncul tampilan seperti Gambar 8. Ini adalah tampilan
setup AP Linksys. Pilih Configuration Type nya, untuk menentukan
bagaimana IP address akan diambil, ada Static IP atau DHCP.



11.Lalu pada tab wireless, pilih sub tab Basic Wireless Settings. Disana kita
dapat mengatur standarisasi pada wireless di Mode, ada mode b, g, atau
mixed. Kemudian SSID, yaitu nama network nya, channel, dan lain
sebagainya. Network Name (SSID) adalah nama yang akan tampil ketika
jaringan terbaca di perangkat.



12.Kemudian pada wireless sub tab security, kita dapat mengatur jenis security
yang kita inginkan.





13.Misalnya, kita pilih jenis security WPA2-Personal. Akan diminta memasukan
passphrase, ini adalah password ketika AP kita akan diakses orang lain.


14.Kemudian pada sub tab wireless MAC Filter, kita dapat memfilter MAC
address mana saja yang kita izinkan atau yang tidak diizinkan untuk
mengakses AP.


15.Pada tab Status, kita dapat melihat status AP yang telah kita setting.

16.Setelah selesai menyeting AP, kemudian klik save setting yang ada pada
bagian bawah kotak dialog. Dan pastikan AP terhubung pada jaringan
internet dengan menghubungkan AP dengan kabel LAN yang terhubung
dengan internet.


17.Untuk dapat terhubung dengan AP, buka jaringan Wi-Fi yang terbaca oleh
perangkat (seperti langkah nomor 3) kemudian cari nama jaringan sesuai
dengan nama SSID yang diatur sebelumnya. Kemudian masukkan
password yang telah anda atur sebelumnya, dan tunggu hingga perangkat
terhubung dengan AP.



Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer 2015

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Computer - Science - Education | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑