Menurut saya guru yang beretika
sebagai seorang guru adalah yang tau apa yang harus dia lakukan sebagai seorang
guru, bukan hanya transfer ilmu dari dirinya kepada muridnya.
Dulu saya merasakan sebagai seorang
siswa, dan sekarang saya dididik untuk menjadi calon guru, banyak renungan ada
kenangan tentang dunia pendidikan maupun dunia guru di benak saya. Entah itu baik, buruk nya. Ataupun kasus kasus yang
tidak selayaknya dilakukan oleh seorang guru.
Menjadi
guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru
yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika
muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa
tertib adalah kesibukan yang bermakna.
Membuat
siswa bisa sibuk namun tetap bermakna
memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk
dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku. Padahal
sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya memang sudah
baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat
bosan dan justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan
sulit tanpa jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat anak -anak yang
memang sudah bermasalah pada perilaku
akan timbul lagi keinginannya untuk membuat keributan dan ujung-ujungnya guru
akan merasa gagal dalam mengajar siswanya di hari itu.
Ada
beberapa cara untuk membuat jam
pelajaran anda berlalu tanpa terasa baik kita sebagai guru maupun siswa
sebagai penikmat cara mengajar dan perencanaan mengajar kita.
1. Selalu update rencana pengajaran anda setelah
dan sebelum mengajar
2. Tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan
tidak mudah emosi
3. Rencanakan pengajaran anda dalam team, jika
tidak mungkin konsultasikan formal dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
4.
Masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit
lebih awal.
5.
Pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar,
dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
6.
Saat mengajar sempatkan memotivasi siswa.
memotivasi itu bukan memuji karena memotivasi anda perlu mendalami karakter
anak yang anda ingin motivasi
7.
Tebarkan senyum pada seisi kelas
8.
Ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
9.
Berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
10.
Minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya Ajika ia
sudah selesai
11.
Kurangi gaya ‘one man show’ saat mengajar,
kurangi semangat untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai
strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dihindari ketika mngajar :
1. Berfikir egosentris
Kadang
guru suka mengeluh gini “Anak ini lho, sudah
dijelaskan berkali-kali tetap saja tidak mengerti!”
Contoh keluhan
tersebut menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan berpikir egosentris, hanya
menurut dirinya sendiri. Ya, menurut guru itu, dia sudah mengajar dengan
sungguh-sungguh atau sudah menjelaskan berkali-kali. Dia tidak berpikir tentang
masalah yang dihadapi oleh siswa ketika mengikuti pembelajaran sehingga tidak
berhasil.
2.
Tidak Peka Terhadap
Perubahan Suasana Kelas.
Dalam proses
pembelajaran, wajib hukumnya seorang guru mengendalikan kelas. Sepenuhnya! Hal
ini penting agar proses pembelajaran berjalan lancar.
Contoh
ketidakpekaan guru ketika mengajar misalnya membiarkan badut kelas mengalihkan
perhatian siswa yang sedang asyik mengikuti penjelasan guru sehingga
konsentrasi kelas menjadi terpecah.
Hal ini tampaknya
persoalan kecil, tetapi kalau tidak segera dibenahi bisa berakibat kegagalan
seluruh kelas.
Dan hal
terpenting adalah bagaimana seorang pendidik mampu menempatkan ketegasan pada
peserta didik, tanpa harus berpriku anarkis.
3.
Komunikasi tidak efektif
Contoh ketika
guru berkata ''Anak-Anak, awas jangan lupa lho dengan PR kamu, Kamu kerjakan semuanya, Kalo tidak maka besok tidak akan mendapatkan nilai!! Kenapa tidak dikatakan saja seperti ini, ''Anak-Anak, ingat kerjakan PR-mu. semuanya! Besok ibu nilai''. Bukankah bahasa yang kedua lebih
irit, dan karenanya lebih efektif.
Menghindari bahasa yang berlebih-lebihan atau bahkan
mengancam, mengintimidasi peserta didik hanya akan membuahkan sindrom ketakutan
bagi peserta didik.
4.
Mengajar tanpa persiapan dan tidak
mengevaluasi secara menyeluruh
Ingin berhasil
dalam mengajar, buat persiapan secara matang ,tidak akan ada pembelajaran yang
berhasil tanpa persiapan yang benar. jangan sampai terjadi materi dan referensi dengan pemahaman yang dimiliki oleh
peserta didik tatkala pembelajaran berlangsung.
Evaluasi
pembelajaran harus dilakukan secara menyeluruh. Arti menyeluruh di sini adalah
bahwa penyusunan soal evaluasi pembelajaran minimal harus mencakup
bentuk-bentuk seperti: pilihan ganda, isian, jawaban singkat. Tidak hanya
pilihan ganda saja, atau isian saja. Materinya meliputi seluruh materi yang
diajarkan (minimal satu kompetensi dasar).
Gambar diambil ketika saya belajar menjadi seorang guru di salah satu TPA di Gerlong
Sekian mengenai etika menjadi guru, intinya seorang gur harus tahu apa yang harus dilakukan dan tahu hel-hal yang harus dihindari agar tidak terjadi lagi namanya kegagalan dalam mengajar, karena seorang guru yang berhasi adalah guru yang terus belajar dan belajar untuk memperbaiki kualitas enjadi seorang guru. Semoga bermanfaat J
0 komentar:
Posting Komentar